background:#000000 url(http://petir-project.googlecode.com/files/zuaz-petir.gif) no-repeat center fixed;

tiang sanonk


Di zaman dahulu tepatnya di desa Seraras, kurang lebih 15 Km ke arah timur dari ibu kota Kabupaten Sekadau, masih terdapat bukti peninggalan sejarah yang otentik. Yang berarti adanya bukti kejayaan suatu daerah dimasa itu, Tiang Sanonk namanya.
Fungsi Tiang Sanonk dikala itu adalah untuk menggantungkan kepala manusia dari hasil usaha mereka membunuh orang lain yang dianggap dapat merugikan, atau ancaman bagi kampung halaman mereka.
Suku yang menempati daerah tersebut adalah suku Ketungau. Suku ini mempunyai kepercayaan turun temurun yaitu belum mengenal adanya Tuhan ( Animisme ). Mereka sangat percaya
dengan adanya benda-benda yang bersifat mistik.
Diwaktu-waktu tertentu mereka selalu menyembah mpaguk
(Patung Kayu) yang dibuat menyerupai manusia, atau kayu besar yang dianggap mereka mempunyai roh.
Tiang Sanonk merupakan tiang yang dianggap keramat , setiap adanya gawai atau hari besar. Para tetua dan sesepuh adat selalu menyembah dan memberikan sesajen/persembahan pada tiang tersebut.
Dari hari ke hari waktu terus berjalan, datanglah bangsa Belanda dan Inggris dengan membawa kepercayaan baru yaitu agama Nasrani.

Tidak lama kemudian datang lagi bangsa Turki, Arab dan Banjar, juga membawa kepercayaan mereka yaitu agama Islam.
Besarnya pengajaran yang diberikan oleh agama Islam pendatang ini, berangsur-angsur mereka terangkul, dan mengikuti ajaran Islam.Dengan adanya agama tersebut, membuat mereka melupakan kebiasaan yang sudah dianutnya turun temurun berangsur-angsur sirna. Mereka tidak lagi memberikan persembahan, dan tidak lagi menyembah berhala (Mpaguk), atau yang bersifat mistik. Juga tidak lagi datang ke tiang sanonk yang dulunya mereka anggap keramat. Mpaguk di Nanga Madam dan Tiang Sanonk hingga kini masih berdiri tegak hanya sudah tidak terawat lagi.

1 Comment:

  1. Unknown said...
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Post a Comment